Mungkin Akulah Hujan Bodoh Itu
Kaget saja membacanya, jika yang kau maksud itu saya, saya minta maaf. Orang memang terkadang terlalu ceroboh dan jadi 'bodoh' kalau urusan rasa, dan sepertinya saya telah melakukannya lagi.
Jika kau bumi mungkin saat ini aku adalah hujan, hujan yang tak tahu kapan ia harus menghentikan curahnya, hujan yang tak tahu kapan ia harus mengecilkan volume curahnya. Hujan yang tak bisa memilih seperti apa curahnya akan terjatuh.
Aku adalah hujan bodoh yang membiarkan bumiku kebanjiran, yang menyebabkan air menggenang di mana-mana. Tapi jika kau tahu, hujan tak pernah bermaksud seperti itu, ia hanya ingin menyampaikan rindunya lewat curahnya, hanya saja ia kadang terlalu 'bodoh' dan tak tahu buminya tidak mengharapkan kedatangannya.
Kau selalu bilang kau tak suka dengan orang bertopeng, hanya saja kenapa kau memakai topeng di hadapku. Jika aku tahu dari awal, aku takan melakukan tindakan sebodoh ini, sayangnya aku terlalu 'bodoh' untuk tidak mengerti kepuraan seseorang. Aku tidak menyalahkanmu, kau mungkin bermaksud baik, aku saja yang terlalu tak bisa mengartikannya.
Sungguh aku menyesal, tertawa, tersenyum sendiri melihat kau tiba-tiba ada. Aku takan melakukannya jika saja aku tahu, keberadaanku justru hanya membuatmu tak nyaman.
Mungkin akulah hujan 'bodoh' itu, hujan yang tak tahu bahwa bumi tak pernah mengharap keberadaannya. Harusnya aku tahu kau sedang memakai topengmu di hapadanku.
Jika kau bumi mungkin saat ini aku adalah hujan, hujan yang tak tahu kapan ia harus menghentikan curahnya, hujan yang tak tahu kapan ia harus mengecilkan volume curahnya. Hujan yang tak bisa memilih seperti apa curahnya akan terjatuh.
Aku adalah hujan bodoh yang membiarkan bumiku kebanjiran, yang menyebabkan air menggenang di mana-mana. Tapi jika kau tahu, hujan tak pernah bermaksud seperti itu, ia hanya ingin menyampaikan rindunya lewat curahnya, hanya saja ia kadang terlalu 'bodoh' dan tak tahu buminya tidak mengharapkan kedatangannya.
Kau selalu bilang kau tak suka dengan orang bertopeng, hanya saja kenapa kau memakai topeng di hadapku. Jika aku tahu dari awal, aku takan melakukan tindakan sebodoh ini, sayangnya aku terlalu 'bodoh' untuk tidak mengerti kepuraan seseorang. Aku tidak menyalahkanmu, kau mungkin bermaksud baik, aku saja yang terlalu tak bisa mengartikannya.
Sungguh aku menyesal, tertawa, tersenyum sendiri melihat kau tiba-tiba ada. Aku takan melakukannya jika saja aku tahu, keberadaanku justru hanya membuatmu tak nyaman.
Mungkin akulah hujan 'bodoh' itu, hujan yang tak tahu bahwa bumi tak pernah mengharap keberadaannya. Harusnya aku tahu kau sedang memakai topengmu di hapadanku.
Komentar
Posting Komentar