Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Numpang Lewat

Siang itu suasana perpustakaan cukup sepi, hanya ada segelintir orang yang sibuk dengan bacaannya masing-masing. Aku duduk sendiri di pojok sebelah barat. Awalnya aku tak memperhatikannya sama sekali, hingga akhirnya dia duduk terpisah dua meja dariku. Setelah menyalan laptop dia buka sebuah buku skripsi berwarna biru, sesekali ia benarkan kacamatanya yang melorot. Otakku masih mencerna pola wajahnya, alisnya yang tebal, bibirnya yang merah tipis serta sebuah tahi lalat yang menempel manis di dekat bibir bagian bawah. Ada yang bilang kalau seseorang mempunyai tahi lalat di dekat bibir bagian bawah dia berarti orang baik hati. Aku belum mengamini mitos tersebut saat itu, aku masih terus mengolah pola wajah yang sepertinya aku kenal. Beberapa menit berlalu, aku bulatkan tatapanku supaya terfukus, kugigit bibirku pelan supaya bisa lebih berkonsentrasi. Tiba-tiba ada seorang wanita berjilbab ungu duduk di sebelahnya, dia berbisik sesuatu hingga akhirnya si gadis beralis tebal dan berbibi...

Mungkin Akulah Hujan Bodoh Itu

Kaget saja membacanya, jika yang kau maksud itu saya, saya minta maaf. Orang memang terkadang terlalu ceroboh dan jadi 'bodoh' kalau urusan rasa, dan sepertinya saya telah melakukannya lagi. Jika kau bumi mungkin saat ini aku adalah hujan, hujan yang tak tahu kapan ia harus menghentikan curahnya, hujan yang tak tahu kapan ia harus mengecilkan volume curahnya. Hujan yang tak bisa memilih seperti apa curahnya akan terjatuh. Aku adalah hujan bodoh yang membiarkan bumiku kebanjiran, yang menyebabkan air menggenang di mana-mana. Tapi jika kau tahu, hujan tak pernah bermaksud seperti itu, ia hanya ingin menyampaikan rindunya lewat curahnya, hanya saja ia kadang terlalu 'bodoh' dan tak tahu buminya tidak mengharapkan kedatangannya. Kau selalu bilang kau tak suka dengan orang bertopeng, hanya saja kenapa kau memakai topeng di hadapku. Jika aku tahu dari awal, aku takan melakukan tindakan sebodoh ini, sayangnya aku terlalu 'bodoh' untuk tidak mengerti kepuraan sese...

Aku Tak Ingin Menjadi Lebih Baik

Aku tak ingin menjadi lebih baik dari siapapun, aku hanya ingin menjadi yang terbaik untuk apa yang aku perjuangkan.  Ini soal persepsi dan begini cara pandangku. Menurutku kita takan pernah merasa puas jika yang kita kejar adalah menjadi lebih baik dari seseorang. Otak kita akan terus terangsang untuk berpikir bagaimana caranya bisa lebih dari dia, bagaimana caranya kita bisa mengalahkan dia. Ini akan berdampak buruk. Pada saat kita tidak bisa lebih dari dia kita akan merasa terpuruk, terpukul hancur oleh persepsi yang kita buat sendiri. Ini sama artinya dengan menyakiti diri sendiri. Ketika kita sedang berjuang untuk lebih baik dari seseorang sebenarnya kita sedang menciptakan hambatan sendiri. Kita menghambat pikiran kita untuk bebas, kita meracuni pikiran kita untuk menjadi angkuh. Sebenarnya yang kita butuhkan bukan menjadi lebih baik dari seseorang atau siapapun, kita hanya perlu menjadi yang terbaik untuk apa yang sedang kita perjuangkan.

Cerita Untuk Rindu

Ketahuilah , malam terasa berbeda tanpa senyummu kilau bintang bagaikan pesan kosong yang tak dikenali pengirimnya s a jak tentang gelap, sajak tentang bulan, sajak tentang awan, mereka tak lagi menumpahkan makna aku diam memotong satu demi satu ikatan yang menjerat leherku kulepas bendera putih yang menancap di ulu hati kini aku terbang dengan sayap berwarna putih kecokelatan bertengger pada ranting pohon yang tak lagi menyisakan daun ketahuilah , pagiku tak lagi sama tanpa sapamu burung-burung camar seakan bernyanyi dengan suara serak membenami telingaku dengan syair-syair bernada sumbang kurebakan tubuhku di atas ranjang tanpa sprei kini dadaku telanjang bulat tanpa kulit bercak-bercak hitam menempel pada tulang rusukku ketahuilah , siangku tak pernah sama tanpa candamu berita tentang terang matahari telah sirna diterjang badai kini tubuhku terbujur di teras rumah tanpa pintu menahan kelu yang tak lagi ada obatnya