Gunung Api Purba in Love
“Bintang, ini gawat, kamu harus ke Jogja sekarang, ini serius,” suara Dion terbata dari balik telefon. “Hei, tenang bro, ada apa ini, ceritakan lebih lengkap jangan seperti dikejar maling gini,” Bintang menutup pintu ruang rawat ibunya, sudah seminggu ini ibunya di rawat karena penyakit Tomur yang dideritanya. “Ini lebih serius dari pada dikejar maling kawan, ini lebih gawat. Kau tahu Awan kaka tingkat kita yang dulu sering ikut ngecamp bareng, akhir-akhir ini dia dekat dengan Renata,” Dion mengatur nafasnya, “dan kau tahu kawan, nanti, dimalam perayaan tahun baru dia bakal nembak Renata.” Dion menghempaskan nafasnya pelan. “Lah terus kenapa? Bukannya itu bagus, si gadis kecil kita itu bakal lepas dari gelar jomblowatinya.” Mendengar kalimat Bintang yang terkesan acuh, ubun-ubun Dion memanas, “jangan bodoh kawan, kau pikir aku tak tahu diam-diam kau itu suka sama Renata. Kita sudah kenal lama kawan. Hampir empat tahun kita tinggal satu kontrakan, jangan kau p...